Monday 5 March 2012

MAAF SAYA GURUMU BUKAN SAHABATMU

Guru Hendaknya Berusaha  Menjalin Kedekatan dengan Siswa
Keinginan menjadi seorang guru yang disenangi oleh siswa adalah sesuatu yang lumrah. Menjadi guru favorit bagi siswa tentu sangat meneyenangkan. Untuk mencapai tujuan tersebut seringkali seorang guru berusaha berperan sebagai seorang sahabat bagi siswanya. Menjalin kedekatan, berusaha akrab dan mencoba menghilangkan batas-batas yang memisahkan hubungan antara guru dan siswa.Tidak jarang karena kedekatan yang tidak memperhatikan batas-batas hubungan guru siswa, yang terjadi bukan penghormatan tetapi justru perilaku siswa cenderung melecehkan sang guru.
Usaha guru yang ingin dianggap sahabat oleh siswa tidak jarang terjebak dalam periaku yang tidak sepantasnya. Seorang teman sekolah menceritakan bagaimana guru SMA-nya sangat akrab layaknya sahabat bagi dirinya. Dia menceritakan,tidak jarang sang guru di luar jam sekolah ikut nongkrong bareng dengan berbagi rokok dengan murid,Ngobrol ngalor ngidul tanpa jelas topiknya. Memang terjalin kedekatan hubungan dengan siswa tetapi yang diingat oleh teman saya bukan sisi baik sang guru tapi justru keheranan ada guru yang mau merokok bareng dengan  dirinya sementara di sekolah sendiri siswa dilarang merokok .
Menjadi guru yang baik tidak harus menempatkan diri sebagai sahabat, sebagaimana yang diapahami oleh siswa.Sahabat sebagai relasi kesetimbangan tanpa batas.Sebab sebagai seorang sahabat sebagimana pengertian tersebut , seorang guru akan merasa kesulitan menolak siswa anda yang belum mempunyai SIM meminjam motor kepada anda. Bukankah seorang sahabat harus saling membantu. Atau ketika ada seorang siswa merokok di luar jam belajar di depan anda, karena seorang sahabat tentu tidak berhak melarang kebiasaan sahabatnya.Ya, untuk menjadi guru yang baik tidak selamanya kita selalu menjadi orang yang difavoritkan.Kadang kita harus bertindak yang menurut siswa tidak populer. Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu memberi kenyaman belajar bagi seluruh siswanya dan juga bagi dirinya sendiri. Di samping mampu memberi kenyamanan juga mampu menunjukkan ketegasan. Kita tidak ingin sekelompok kecil siswa berusaha mengganggu kegiatan belajar mengajar karena menganggapa kita sebagai seorang sahabat yang tidak keberatan ketika sahabatnya mengajak untuk sedikit bersenang-senang saat kegiatan belajar berlangsung.Ya, sebagai seorang guru kita harus dapat menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah  terkait  perilaku siswa dalam kegiatan belajar khususnya sikap terhadap guru. Seorang guru tampaknya harus mampu menyatukan satu paket rasa kasih sayang dalam melayani siswa sekaligus ketegasan yan mampu mengembangkan karakter positif siswa.
  • Ada beberapa hal yang patut kita lakukan dalam menjalin kedekatan terhadap siswa tanpa mengurangi penghormatan siswa terhadap guru. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan diantaranya :
  • Membangun kedekatan siswa dengan masih memperhatikan batas-batas hubungan guru-siswa. Kedekatan guru dengan siswa sangat akan menumbuhkan rasa saling mendukung terciptanya susana belajar yang kondusif. Kedekatan yang dibangun adalah kedekatan dengan memperhatikan batas-batas hubungan guru dengan siswa.
  • Segera peringatkan siswa yang  berperilaku tidak semestinya khususnya perilaku yang cenderung mengganggu kegiatan belajar mengajar tanpa diiringi rasa emosi.Peringatan  yang dilandasi emosi berpotensi memicu tindakan yang dapat menyakiti siswa secara fisik maupun psikis. Akibatnya siswa tidak menajdi lebih baik bahkan cenderung memendam rasa dendam yang memicu tindakan yang lebih parah. Sekali lagi jangan terpancing emosi.
  • Beritahukan kepada siswa hal  apa yang saja yang tidak anda sukai  saat kegiatan belajar berlangsung. Tentu hal-hal yang tidak disukai tersebut dalam taraf kewajaran.
  • Jangan pelit pujian. Ya, pujian adalah makanan favorit semua siswa. Puji hal-hal baik pada siswa, tdiak terkecuali siswa yang sering dianggap “trouble maker” di kelas . Tidak jarang seorang guru hanya memuji kepada siswa yang memang sudah baik, tetapi untuk siswa yang dianggap bermasalah ketika memperlihatkan kemajuan yang baik guru cenderung menganggap biasa saja tanpa ada pujian secuilpun. Akibatnya siswa tersebut menganggap berbuat baik maupun jelek sama saja.Toh guru juga tidak  peduli.
Perlu ditekankan bahwa dengan tidak memposisikan siswa sebagai sahabat sebagimana pengertian pada umumnya bukan berarti guru tidak perlu mempunyai sikap bersahabat kepada siswa.Penulis yakin banyak pengunjung yang lebih berpengalaman dalam membangun hubungan guru dengan siswa.Tentu saja sumbang saran diperlukan guna saling tukar ilmu bagaimana sebaiknya guru menjalin hubungan dengan siswa. 

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar di sini. Apabila komentar membutuhkan suatu jawaban, maka saya akan segera menjawabnya. Terima kasih.