![]() |
Guru Hendaknya Berusaha Menjalin Kedekatan dengan Siswa |
Keinginan
menjadi seorang guru yang disenangi oleh siswa adalah sesuatu yang lumrah.
Menjadi guru favorit bagi siswa tentu sangat meneyenangkan. Untuk mencapai
tujuan tersebut seringkali seorang guru berusaha berperan sebagai seorang
sahabat bagi siswanya. Menjalin kedekatan, berusaha akrab dan mencoba
menghilangkan batas-batas yang memisahkan hubungan antara guru dan siswa.Tidak
jarang karena kedekatan yang tidak memperhatikan batas-batas hubungan guru
siswa, yang terjadi bukan penghormatan tetapi justru perilaku siswa cenderung
melecehkan sang guru.
Usaha
guru yang ingin dianggap sahabat oleh siswa tidak jarang terjebak dalam periaku
yang tidak sepantasnya. Seorang teman sekolah menceritakan bagaimana guru
SMA-nya sangat akrab layaknya sahabat bagi dirinya. Dia menceritakan,tidak
jarang sang guru di luar jam sekolah ikut nongkrong bareng dengan berbagi rokok
dengan murid,Ngobrol ngalor ngidul tanpa jelas topiknya. Memang terjalin
kedekatan hubungan dengan siswa tetapi yang diingat oleh teman saya bukan sisi
baik sang guru tapi justru keheranan ada guru yang mau merokok bareng
dengan dirinya sementara di sekolah
sendiri siswa dilarang merokok .
Menjadi
guru yang baik tidak harus menempatkan diri sebagai sahabat, sebagaimana yang
diapahami oleh siswa.Sahabat sebagai relasi kesetimbangan tanpa batas.Sebab
sebagai seorang sahabat sebagimana pengertian tersebut , seorang guru akan
merasa kesulitan menolak siswa anda yang belum mempunyai SIM meminjam motor
kepada anda. Bukankah seorang sahabat harus saling membantu. Atau ketika ada
seorang siswa merokok di luar jam belajar di depan anda, karena seorang sahabat
tentu tidak berhak melarang kebiasaan sahabatnya.Ya, untuk menjadi guru yang
baik tidak selamanya kita selalu menjadi orang yang difavoritkan.Kadang kita
harus bertindak yang menurut siswa tidak populer. Seorang guru yang baik adalah
guru yang mampu memberi kenyaman belajar bagi seluruh siswanya dan juga bagi
dirinya sendiri. Di samping mampu memberi kenyamanan juga mampu menunjukkan
ketegasan. Kita tidak ingin sekelompok kecil siswa berusaha mengganggu kegiatan
belajar mengajar karena menganggapa kita sebagai seorang sahabat yang tidak
keberatan ketika sahabatnya mengajak untuk sedikit bersenang-senang saat
kegiatan belajar berlangsung.Ya, sebagai seorang guru kita harus dapat
menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah terkait perilaku siswa dalam kegiatan belajar khususnya
sikap terhadap guru. Seorang guru tampaknya harus mampu menyatukan satu paket
rasa kasih sayang dalam melayani siswa sekaligus ketegasan yan mampu
mengembangkan karakter positif siswa.
- Ada beberapa hal yang patut kita lakukan dalam menjalin kedekatan terhadap siswa tanpa mengurangi penghormatan siswa terhadap guru. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan diantaranya :
- Membangun kedekatan siswa dengan masih memperhatikan batas-batas hubungan guru-siswa. Kedekatan guru dengan siswa sangat akan menumbuhkan rasa saling mendukung terciptanya susana belajar yang kondusif. Kedekatan yang dibangun adalah kedekatan dengan memperhatikan batas-batas hubungan guru dengan siswa.
- Segera peringatkan siswa yang berperilaku tidak semestinya khususnya perilaku yang cenderung mengganggu kegiatan belajar mengajar tanpa diiringi rasa emosi.Peringatan yang dilandasi emosi berpotensi memicu tindakan yang dapat menyakiti siswa secara fisik maupun psikis. Akibatnya siswa tidak menajdi lebih baik bahkan cenderung memendam rasa dendam yang memicu tindakan yang lebih parah. Sekali lagi jangan terpancing emosi.
- Beritahukan kepada siswa hal apa yang saja yang tidak anda sukai saat kegiatan belajar berlangsung. Tentu hal-hal yang tidak disukai tersebut dalam taraf kewajaran.
- Jangan pelit pujian. Ya, pujian adalah makanan favorit semua siswa. Puji hal-hal baik pada siswa, tdiak terkecuali siswa yang sering dianggap “trouble maker” di kelas . Tidak jarang seorang guru hanya memuji kepada siswa yang memang sudah baik, tetapi untuk siswa yang dianggap bermasalah ketika memperlihatkan kemajuan yang baik guru cenderung menganggap biasa saja tanpa ada pujian secuilpun. Akibatnya siswa tersebut menganggap berbuat baik maupun jelek sama saja.Toh guru juga tidak peduli.
Perlu
ditekankan bahwa dengan tidak memposisikan siswa sebagai sahabat sebagimana
pengertian pada umumnya bukan berarti guru tidak perlu mempunyai sikap
bersahabat kepada siswa.Penulis yakin banyak pengunjung yang lebih
berpengalaman dalam membangun hubungan guru dengan siswa.Tentu saja sumbang
saran diperlukan guna saling tukar ilmu bagaimana sebaiknya guru menjalin hubungan
dengan siswa.
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar di sini. Apabila komentar membutuhkan suatu jawaban, maka saya akan segera menjawabnya. Terima kasih.