![]() |
Stress dapat dialami siapa saja |
Kecapaian parah merupakan gejala
stres yang berkepanjangan.Stres adalah bagian dari kehidupan. Demikian
juga dalam kehidupan seorang guru.Menurut hasil penelitian menunjukkan profesi
guru sebagai profesi yang paling rentan terhadap stres. Adapun guru yang
mengalami kecapaian parah di kelas menacapai 3 atau 4 persen. Sedikit memang.
Namun demikian dampak perilaku guru yang mengalami kecapan parah terhadapa siswa tentu saja tidak kita
inginkan. Untuk itu tampaknya kita perlu mengetahu faktor-faktor yang paling
berpotensi menimbulkan stres bagi seorang guru. Adapun faktor-faktor tersebut
diantaranya :
- Pengelolaan siswa yang suka mengganggu
- Pindah kerja yang tidak diharapkan
- Harapan atau standar yang tidak realistis
- Memperoleh ancaman
- Perubahan kurikulum
- Kurangnya saran-prasaran yang memadai
- Minggu pertama di sekolah
- Kelas yang penuh sesak
- Mendapat hasil penilaian yang rendah
- Para orang tua yang tidak mau mengerti dan suka marah
- Reorganisasi sekolah
- Interupsi di kelas bertubi-tubi
- Pengujian kompetensi
- Pelecehan berupa kata-kata dari siswa
- Vandalisme atau pengrusakkan milik pribadi guru
Setelah mengetahui faktor-faktor
yang dapat memicu stres selanjutnya seorang guru perlu mengetahui bagaiamana
mengelola stres sehinggu tidak memunculkan kecapaian parah. Untuk itu perlu
mengembangkan sikap yang dapat mengatasi ketegangan kehidupan di sekolah.
Inilah beberapa saran yang diharapkan mampu meredakan stres dan mencegah
kecapaian parah :
- Hindari kesepian karena mengajar. Lakukan kontak terhadap rekan sejawat di sela-sela mengajar. Dapatkan hal-hal bermanfaat dari teman sejawat atau hanya sekedar bersenda gurau melepas ketegangan setelah mengajar.
- Ikut dalam kegiatan kelompok guru sejenis. Hal ini penting untuk saling berbagi maslah terkait materi ajar yang dianggap menjadi masalah dalam pembelajaran.
- Lakukan sesuatu yang berbeda saat menagajar. Dengan menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi akan menghindarkan dari kebosanan baik pada guru maupun siswa.
- Pelajari sesuatu yang baru. Ikut seminar atau pelatihan yang berbeda dengan mata ajar yang dimapu.
- Pelajari hal-hal yang bersifat menghibur, yang dapat digabungkan dalam kegiatan belajar misalnya trik sulap sederhana, humor, kisah inspiratif, dan sebagainya.
- Menyadari bahwa guru juga manusia yang mempunyai keterbatasan kemampuan. Guru bukan makhluk sempurna yang mampu berbuat bagai malaikat. Namun demikian selalu berusaha menjadi yang terbaik , terus menerus memperbaiki diri, dan belajar dari kesalahan.
- Tetapkan prioritas. Kita kadang merasa kewalahan terhadap segala tuntutan yang ada. Sudahnya kita menetapkan mana hal yang mendesak segera dilakukan dan mana yang belum perlu dilakukan.
- Berusaha mempertahankan selera humor yang sehat. Dengan memanfaatkan humor yang sehat di kelas dan saat berinteraksi dengan teman sejawat membuat kita lebih rileks. Bukankah tertawa itu sehat.
- Meluangkan waktu untuk menyendiri. Kadang kita merasa lebih nyaman tanoa gangguan orang lain. Hal ini penting dilakukan untuk sekedar in terupsi terhadap segala aktivitas kita lakuakan. Bagi yang beragam islam sholat lima waktu adalah saat-saat yang tepat untuk menapatkan kejernihan berpikir dalam kesendirian.
- Jangan mencoba melakukan segalanya sendiri. Delegasikan sejumlah tugas kepada siswa, teman sejawat atau tata usaha terkait dengan tugas-tugas yang relevan.
- Rawatlah tubuh anda. Tubuh yang lemah dan kurang nutrisi sangat rentan terhadap stres dan kecapaian yang parah. Untuk itu usahakan kecukupan nutrisi untuk tubuh kita. Olah raga dan bermain juga sangat baik untuk menjaga kebugaran tubuh kita.
- Pergilah ke sesuatu tempat. Kunjungi lokasi wisata yang mampu memberi kesegaran berpikir.
- Pantau tahap stres. Menyadari tahapan kondisi stres pada diri kit akan membuat kita lebih waspada terhadapa dampak negatifnya. Di sini kita bertindak proaktif bukan reaktif. Dengan sikap proaktif ini kita dapat menetukan kapan kita harus lebih santai.
- Mencari keseimbangan hidup. Kita menayadari bahwa perlu menyediakan waktu luang untuk kegiatan sosial, meyalurkan hobi di samping rutinitas bekerja.Hindari membicarakan pekerjaan sekolah saat melakukan aktivitas sosial maupun hobi kita.
Nah, rekan
guru sekalian apakah anda mengalami gejala kecapaian parah dalam menghadapi
siswa di kelas. Jika ya, sudah saatnya anda melakukan hal-hal yang dapat mengurangi
kadar stres anda. Jangan sampai sres yang dialami dapat memunculkan Kepayahan parah yang akan berakibat terjadinya perlakuan yang salah
kepada siswa. Munculnya kekerasan fisik
maupun verbal terhadap siswa bisa jadi
dipicu oleh guru yang mengalami kepayahan parah yang dialami di kelas.
Tampaknya stres memang tidak bisa dihindari karena bidang kerja guru sangat
berpotensi menimbulkan stres. Namun jika kemudian karena stres berkepanjangan menimbulkan
problem dalam menjalankan tugas tentunya patut kita sayangkan.
( Sumber : Kiat Nyaman MENGAJAR
DI DALAM KELAS , Ronald L. Partin, PT. Indeks,Jakarta, 2009 )
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan komentar di sini. Apabila komentar membutuhkan suatu jawaban, maka saya akan segera menjawabnya. Terima kasih.