Friday 1 June 2012

Benarkah Guru adalah Profesi yang Hanya Cocok untuk Perempuan?


Berdasarkan pengamatan penulis dan informasi dari rekan-rekan guru saat ini prosentase guru perempuan lebih besar dibanding guru pria. Hampir di setiap sekolah, guru perempuan mendominasin dalam segi jumlah. Tentu saja fenomena ini bukanlah hal yang baru, karena sejak dulu memang banyak perempuan  lebih tertarik menjadi guru dibanding laki-laki.

Profesi guru sering dipandang sebagai profesi yang hanya cocok untuk perempuan. Ada beberapa alasan mengapa ada orang berpendapat profesi guru hanya cocok untuk perempuan. Adapun alasan –alasan tersebut dinataranya :
1.     Profesi guru erat kaitannya dengan mendidik dan tugas mendidik pada umumnya dilakukan oleh seorang ibu yang notabene adalah seorang perempuan.
2.    Perempuan lebih mempunyai rasa kasih sayang kepada siswa yang lebih dibanding laki-laki. Hal ini terkait bahwa perempuan mempunyai naluri dasar untuk menyayangi anak.
3.    Perempuan mempunyai sikap lebih ‘nrimo’ dibanding laki-laki.Pada umumnya perempuan tidak banyak protes terkait minimnya gaji dan kesejahteraan. Kalau sekarang jelas lain .
4.    Guru perempuan lebih sabar dalam menghadapi anak-anak yang bermasalah dibanding guru laki-laki.
5.    Guru laki-laki lebih cenderung melakukan kekerasan terhadap anak didiknya.
6.    Guru laki-laki rentan melakukan pelecehan seksual terhadap anak didiknya.



Alasan di atas tentu saja wajar-wajar saja. Tetapi jika dikaitkan dengan profesi guru tentunya menjadi bias gender. Profesi guru tentu tidak berjenis kelamin. Setiap orang berhak menjadi guru.

Terkait dengan rasa kasih sayang tidak ada jaminan bahwa perempuan mempunyai rasa kasih sayang lebih besar dibanding laki-laki. Pada dasarnya rasa kasih sayang dimiliki oleh semua manusia. Jika seorang perempuan mempunyai naluri untuk menyayangi anak demikian pula dengan laki-laki pasti juga mempunyai naluri yang sama.

Masalah kesabaran tentu saja tidak didominasi perempuan. Memang sering laki-laki diidentikkan dengan sifat ketidaksabaran, namun bukan berarti  semua laki-laki mempunyai sifat tidak sabar.

Memang tidak dipungkiri bahwa pelaku kekerasaan dan pelecehan seksual terhadap anak didik  pelakunya didominasi oleh guru laki-laki tetapi itu tidak dapat digunakan alasan bahwa laki-laki tidak cocok sebagai seorang guru.

Profesi guru hanya cocok untuk perempuan adalah mitos. Sudah saatnya profesi guru pandangan tersebut dikikis habis. Profesi guru tidak terkait dengan jenis kelamin  tertentu. Yang jelas profesi guru hanya cocok mereka yang mempunyai rasa kasih sayang, kesabaran dan ketulusan.


1 comment:

  1. Siapa bilang profesi guru hanya cocok utk perempuan? Hanya memang kenyataannya tdk banyak laki2 yang tertarik dengan profesi guru terutama guru SD, apa memang hanya sedikit laki2 yg punya sifat kesabaran, kasih sayang dan ketulusan ? .............

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar di sini. Apabila komentar membutuhkan suatu jawaban, maka saya akan segera menjawabnya. Terima kasih.