Banyak
pihak yang menilai bahwa proses pendidikan di Indonesia saat ini kurang memberi
penekanan terhadap pembentukan karakter siswa. Pendidikan di Indonesia masih dianggap lebih menekankan aspek
kognitif semata. Munculnya berbagai peyimpangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara saat ini ditengarai produk
dari pola pendidikan yang mengabaikan pembangunan karakter peserta didik. Tentu
saja penilaian ini dirasakan kurang adil karena
banyak faktor terkait dengan pembentukan karakter seorang anak. Namun
demikian bagi lembaga pendidikan tentunya penilaian semacam ini dapat menjadi
kritik guna melakukan pembenahan pola didik terhadap siswa.
Bulan
Ramadhan tampaknya momen yang baik bagi sekolah guna menyelenggarakan kegiatan
yang dapat membangun karakter positif siswa. Salah satu kegiatan yang rutin di
bulan Ramadhan adalah Pesantren kilat sering disingkat dengan istilah sanlat. Melalui sanlat guru dapat memasukkan nilai-nilai positif kepada siswa.
Keterlibatan guru dalam kegiatan Sanlat
dapat menjadi motivasi untuk
meningkatkan kompetensi kepribadian dan sosial sehingga menjadi sosok yang
pantas menjadi teladan bagi siswanya.
Di bulan Ramadhan dengan berpuasa siswa diajak meningkatkan rasa empati dan
simpati kepada sesama yang nasibnya belum beruntung. Bukankah dengan berpuasa
mereka juga merasakan bagaimana rasanya hidup dalam kekurangan. Dengan demikian
diharapakan tumbuh dalam diri siswa
kepekaan sosial untuk saling berbagi. Melalui puasa, siswa diajak agar
mempunya kepribadian yang sabar, tahan terhadap godaan dan menjunjung tinggi
kejujuran.
Penanaman
sikap toleransi di bulan Ramadhan tentunya sangat diperlukan. Siswa yang tidak
menjalankan ibadah puasa menghormati kepada siswa yang berpuasa. Sebaliknya
siswa yang berpuasa hendaknya tidak mencela kepada siswa yang tidak berpuasa karena alasan keyakinan atau alasan
lainnya. Di sini sikap saling
menghormati , toleransi dan cinta damai selalu dibina.
Munculnya
sikap-sikap merasa benar sendiri, menganggap orang yang tidak sepaham sebagai
lawan yang layak diperangi perlu
diwaspadai oleh para guru. Melalui penanaman nilai-nilai agama secara benar dan
kesadaran tentang adanya keberagaman dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat, siswa diajak untuk lebih toleran dan cinta damai.
Di
akhir Ramadhan sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan pembagian zakat
fitrah dengan melibatkan siswa. Melalui kegiatan ini siswa di asah kecerdasan
sosialnya. Sikap kasih sayang, peduli terhadap sesama perlu ditunjukkan dengan
kegiatan nyata. Dengan melibatkan siswa dalam pengumpulan dan pembagian zakat
fitrah siswa belajar bagaimana mereka berinterksi sosial terhadap lingkungan di
sekitar sekolah. Dalam kegiatan ini siswa juga dilatih mengorganisasi sebuah
kegiatan sosial kegamaan dan mendalami kehidupan sesama yang kurang mampu.
Bagi
sekolah tampaknya tidak sepantasnya bulan Ramadhan berlalu begitu saja tanpa
kegiatan yang yang bermanfaat. Bulan
Ramamadhan merupakan momen yang tepat sekolah melakukan kegiatan-kegiatan yang
mampu memperbaiaki karakter siswa. Dengan tumbuhnya generasi bangsa berkarakter
positif diharapakan mampu membawa bangsa ini kepada bangsa yang bermartabat.
Bangsa yang menjunjung tinggi kejujuran, toleransi dan cinta damai.
tolong ditambah/ada ayat Al Qur'an atau Hadis Rasul
ReplyDeleteTerima kasih masukannya Mas, Inysaallah saya akan belajar lebih dalam lagi dari sisi keagamaan terkait landasan dari Qur'an dan Hadis
ReplyDeleteIni kunjungan balik saya. Salam kenal pak Agus. Maju terus guru Banyumas
ReplyDelete