Sebagai seorang guru tentu kita pernah mengalami betapa kita merasa kurang persiapan saat mengajar. Mungkin juga kita saat menunjuk seorang siswa dengan menyebut dengan kata “ kamu” karena kita tidak mengetahui nama siswa tersebut. Bahkan dalam kegiatan belajar mengajar tidak jarang sebagai guru kita terjebak dalam kondisi emosional sehingga tanpa disadari kita mengeluarkan teriakan-teriakan yang bernada sarkasme kepada siswa, atau dengan dengan menggunakan bahasa humor kita mempermalukan siswa di depan teman-temannya.
Hal-hal seperti di atas adalah beberapa kesalahan yang biasa dilakukan oleh guru. Ronald L Partin dalam bukunya “ Kiat Nyaman Mengajar di Dalam Kelas”, menginventarisir 27 kesalahan-kesalahan yang lazim dilakukan oleh guru. Adapun kesalahan-kesalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- Tidak mempersiapkan diri dengan cukup
- Terlalu mengandalkan Pengajaran
- Terus berbicara dengan nada membosankan
- Tidak mengetahui nama siswa
- Mempermalukan sisiwa di depan teman sebayanya
- Menggunjing siswa
- Menggunakan sarkasme
- Bersikap tidak konsisten dan tidak adil dalam disiplin kelas
- Memanfaatkan humor tidak pada tempatnya
- Memperbolehkan interupsi yang berlebihan
- Mengharapkan kesempurnaan ketimbang keunggulan
- Mengabaikan separuh kelas yang berkemampuan rendah
- Menggunakan bahasa yang merendahkan gender atau yang dari segi budaya sangat sensitif
- Meneriaki siswa
- Mencoba mengesankan siswa
- Berbicara dengan papan tulis atau white board
- Tidak rapi
- Berpenampilan buruk atau tidak menjaga kebersihan pribadi
- Tidak mengetahui materi yang akan diajarkan
- Tidak mengguanakan variasi dalam mengajar
- Tidak memiliki tujuan yang jelas dalam mendesain peljaran
- Terlalu rendah menetapkan harapan
- Terlalu mengandalkan pengajarn
- Memberikan imbalan atas perilaku yang tidak layak
- Tidak belajar dari kesalahan
- Mengisolasikan diri dari kolega
- Mencoba berpura-pura
Tentunya kesalahan-kesalahan di atas patut kita hindari meskipun tentunya sebagai manusia sulit rasanya untuk menghindar seratus persen dari kesalahan sebagaimana disebutkan di atas. Sebagai seorang guru kita juga jangan berlindung kepada sifat-sifat kemanusiaan kita untuk tidak mau merubah perilaku-perilaku yang cenderung merugikan siswa.
“ Guru juga manusia punya hati punya rasa, jangan samakan dengan belati .....!!!”
Sumber bacaan : “ KIAT NYAMAN MENGAJAR DI DALAM KELAS “,
Ronald L.Partin, 2009.
thanks gan infonya,,,
ReplyDeleteWah petrmaX nikh mas gendos. Thanks atensinya.
ReplyDelete