Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan
lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17-8-‘45
Atas nama bangsa
Indonesia
Sukrano-Hatta
![]() |
Naskah Proklamasi |
Pernyataan di atas adalah
pernyataan proklamasi yang sangat sakti. Pernyataan yang membuka gerbang
kemerdekaan bangsa ini. Pernyataan yang setiap satu tahun sekali di ucapkan
kembali pada tanggal 17 Agustus. Dan
siapa sangka pernyataan di atas tidak ditulis diatas batu pualam atau
perkamen dari emas. Pernyataan yang
sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia itu di tulis hanya pada secarik
kertas yang disobek dari buku tulis yang biasa dipakai anak sekolah.
Bahkan
Bung Karno sendiri tidak tahu pena yang diguakannya milik siapa. Ya pena yang
digunakan menulis naskah proklamasi adalah pena pinjaman. Pena yang digunakan
untuk mengukir kata-kata sakti itupun tidak diketahui keberadaannya sampai
sekarang.
Dari
gambaran tentang alat tulis yang digunakan untuk membuat naskah proklamasi
dapat kita lihat betapa sederhananya momen bersejarah upacara Proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu kesederhanaan upacar proklamasi juga
dapat dilihat dengan bendera yang digunakan dijahit sendiri dengan menggunakan
tangan oleh istri Bung Karno, Fatmawati. Pnegeras suara yang digunakan adalah
pengeras suara hasil curian dari stasiun radio Jepang. Upacar tidak disusun secara
protokoler, semua apa adanya. Bahkan pengibaran Sang Saka merah putih dilakukan
seorang diri oleh Latif Hendraningrat, perwira PETA senior.
Sementara
upacara berlangsung, rakyat dengan berbagai macam profesi berbondong-bondong
membawa bambu runcing,batu, sekop, tongkat, parang atau golok.Mereka bergerak
menuju Jalan Pegangsaan Timur 56. Tujuan utama mereka adalah mendengarkan
dibacakannya naskah proklamasi dan mengamankan upacar tersebut jika
sewaktu-waktu tentara Jepang berusaha menggagalkannya.
Jika
menilik kehidupan berbangsa saat ini tentu kita akan bersedih. Bagiaman tidak?,
saat ini banyak elit politik yang hidup bermewah-mewah dengan menjarah harta
benda bangsa ini.Jika jaman orde baru kita lihat para koruptor adalah
orang-orang pernah berjasa terhadap bangsa ini. Saat ini justru para koruptor
adalah orang-orang tidak pernah berjasa
terhadap bangsa ini secuil kukupun.
Sementara
itu para generasi mudah terjebak dalam pola hidup hedonisme. Keserderhana hidup
menajdi sesuatu yang langka. Kalau toh ada karena keterpaksaan belaka.Mereka
banyak yang tidak kenal lagi tokoh-tokoh pejuang bangsa ini. Bisa jadi sebagian
besar genersai muda tidak hafal naskah
proklamasi atau bahkan tidak mengenal sama sekali.
JASMERAH,
Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, itu pesan Bung Karno terhadap segenap
komponen bangsa. Sebuah pesan singkat penuh makna.Membuka lembar-lembar sejarah
bangsa bukan untuk menyesali masa lalu tetapi sebagai bahan refleksi untuk
menjadikan bangsa ini lebih baik. Dengan melihat sejarah kita dapat belajar
kekeliruan-kekeliruan bangsa ini agar tidak terulang kembali. Melalui sejarah
kita akan lebih menghargai jasa para pahlawan negeri ini . Penghargaan dalam
bentuk menjaga negeri ini dari kehancuran dan berusaha mewujudkan cita-cita mulia
pendiri bangsa ini.
Nasib
sebuah bangsa ditentukan oleh kaumnya demikian pesan yang perlu kita endapkan
dalam memori segenap komponen bangsa ini. Dan kita tidak ingin menjadi bangsa
yang bodoh dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang secara tidak disadari sebagai tindakan penghancuran
bangsa sendiri. Korupsi, kekerasan, intoleransi, dan berbagai tindakan
destruktif lainnya hanya akan menjadikan
bangsa ini semakin terpuruk.
Mari
kita bangun kesadaran bahwa kita bagian dari bangsa ini. Mencela dan menghina bangsa
sendiri tanpa menyuguhkan solusi hanya akan membuat rapuh bangsa ini. Yang
perlu kita lakukan adalah berusaha bekerja sebaik-baiknya dengan sebuah
kesadaran akan terwujudnya dalam istilah jawa bangsa yang gemah ripah loh jinawi toto
tenterem kerto raharjo. Bangsa yang melimpah hasil produkisnya , aman ,
tentran dan sejahtera . Amin.
Sumber bacaan : Bung Karno Penyambung
Lidah Rakyat Indonesia oleh Cindy Adams
semoga kata merdeka setiap peringatan kemerdekaan bukan hanya bunga bibir saja ya pak. untuk ini ada tulisan saya pada link ini:
ReplyDeletehttp://kakonindonesia.wordpress.com/2012/08/04/layakkah-indonesia-dijajah
ohya ada info baru buat siswa yang kurang bisa pembagian bersusun ada cara baru yang NON POROGAPIT silahkan dipelajari di link ini:
http://kalkulatordakon.wordpress.com/2012/09/29/3
okay
Benar sekali jika melihat elite politik sekarang sangat memprihatinkan, semua pada menganggap benarnya sendiri. "Mohon doa restu,...bla bla bla saya siap memimpin" itu contoh spanduk ketika pemilu akan berlangsung. Setelah jadi mereka lupa akan rakyat yang mempercayakan amanat. Mereka korupsi di segala bidang, karena mereka keluar banyak uang selama masa kampanye. Sampai kapanpun jika sistemnya seperti itu korupsi akan tetap berlangsung.
ReplyDelete