Saturday 25 June 2011

TEKNIK PENULISAN BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Pada penulisan proposal PTK bab II sering dianggap sebagai bagian yang paling sulit dalam penulisannya.Mengapa ?, Karena pada bab II penulis diharapka dapat menunjukkan kebenaran  toeritik  bahkan kalau perlu kebenaran empirik . Kebenaran teoritik adalah kebenaran yang diajukan atau pendapat para pakar. Sedang kebenaran empirik kebenaran yang didasarkan pada penelitan-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Nah, untuk ,menghadirkan kebenaran  teoritik penulis dituntut mempunya referensi atau buku-buku yang memuat pendapat para pakar  yang mendukung penelitian penulis. Maka tidak heran jika sampai pada penulisan bab II terjadi kebuntuan ide yang berujung pada keengganan untuk melanjutkan menulis. Hal ini bisa jadi akibat dari terbatasnya referensi atau belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sebuah budaya. Bahkan untuk selanjutnya kita tergoda untuk mengambil jalan pintas dengan mengcopy paste ( Copast ) tulisan milik orang lain. Kata para ahli ini namanya plagiarisme. Ehm , jadi tersinggung nih.Ya, plagiarisme memang bak membeli CD bajakan murah,mudah, meriah. Wah krupuk barangkali ya!.

 Oke, sekarang kita mencoba untuk belajar bagaimana menyusun bab II ini sesuai kemampuan kita, meskipun  tidak terlalu baik. Kata orang lebih baik kurang baik buatan sendiri dari darpada baik tapi hasil mengcopy paste milik orang lain.Kalau bisa sih, baik dan buatan sendiri.Selanjutnya kita akan lihat kerangka penulisan bab II, yaitu terdiri dari sub bab :
A.       Kajian Teori
B.        Penelitian yang relevan ( ini jika diperlukan )
C.        Kerangka Berpikir
D.       Hipotesis Tindakan
Baiklah sekarang kita lihat apa saja yang akan kita kita tulis pada tiap-taip sub bab di atas. Untuk menulis uraian dari tiap sub yang patut diperhatikan judul PTK yang kita buat. Bagi yang belum membaca teknik penulisan judul PTK silakan kli di sini. Judul PTK menentukan isi pada bab II ini. Untuk mempermudah pemahaman maka di sini digunakan sebuah judul PTK mata pelajaran matematika.” Upaya Peningkatan Kreatifitas dan Hasil Belajar Matematika Dengan Pemanfaatan Alat Peraga Pada Kelas ... SMP ... Semester ... Tahun Pelajaran ... “.
Sehingga dengan mengacu pada judul PTK diatas dapat diuraikan untuk masing-masing sub bab sebagai berikut :
A.     Kajian Teori
1.      Kreativitas Belajar Matematika
a.       Hakekat Kreativitas
Di sini kita dapat menemukan hakikat kreativitas dari pendapat para pakar. Tentunya butuh kreativitas untuk mendapatkan.Tentunya di sini kita tidak menuliskan pendapat pakar saja tetapi perlu kata-kata tambahan guna merangkai sebuah paragaraf yang memiliki garis merah. Jadi nantinya tulisan kita kita seperti kumpulan kliping pendapat semata. Untuk sub bab selanjutnya berlaku hal demikian.
b.      Hakekat Belajar
.............................................................................................................................
c.       Hakekat Matematika
.................................................................................................................................
d.      Kreativitas Belajar
.............................................................................................................................
e.       Kreativitas Belajar Matematika
.............................................................................................................................
2.      Hasil Belajar  Matematika
a.       Hasil Belajar
.............................................................................................................................
b.      Hasil Belajar Matematika
.............................................................................................................................
3.      Pemanfaatan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika
a.       Pengertian Alat Peraga
....................................................................................................................................
b.      Hakekat Pembelajaran Matematika
.............................................................................................................................

Dalam mengutip pendapat pakar atau ahli dari buku jika mengutip secrara langsung digunakan tanda kutip dengan spasi lebih kecil diikuti dalam kurung nama pengarang tanpa gelar koma  tahun cetak buku titik dua nomor halaman .
“ ...................” ( fulan,2011:45)
Sedang jika dikutip tidak langsung dalam kurung memuat tahun titik dua halaman.
Menurut fulan ................... ( 2011 : 45 )
B.     Penelitian yang Relevan ( Jika diperlukan )
Jika kita akan menggunakan hasil penelitian seseorang sebagai penunjang penelitian yang kita lakukan hendaknya dipertimbangakan hal-hal sebagai berikut :
*Peneltian tersebut relevan dengan penelitian yang kita lakukan. Relevan di sini adalah relevan permasalahan dan variabelnya.
  *Perlu dihindari terjadinya duplikasi  penelitian yang mengarah pada plagiarisme.
  *Penelitian yang digunakan bisa dari penelitian sendiri atau orang lain.
*Bagian penelitian yang diugunakan sebagai penunjang adalah pada bab V penelitian yaitu pada kesimpulan.
C.     Kerangka Berpikir
Pada sub bab ini secara garis besar berisi tentang uraian kerangka berpikir dan skema kerangka berpikir. Kenapa diperlukan skema ?. Skema sangat membantu pembaca dalam memahami laur pikiran peneliti tentang alasan penelitian, tindakan penelitan dan hasil yang diharapkan setelah penelitian.
           Pada uraian kerangka berpikir dituliskan kondisi awal kelas sebelum penelitian. Biasananya berecerita tentang rendahnya hasil belajar, kreativitas dan sebagainya. Berangkat dari permasalahan peneliti perlu melakukan tindakan guna menanggulangi permaslahan tersebut. Diuraikan pula metode atau strategi yang dipilih, dan berapa tindakan kali atau siklus yang akan dilakukan. Selanjutnya dijelaskan juga tindakan-tindakan untuk tiap – tiap siklus secara garis besar.
Pada alinea penutup dituliskan harapan-harapan berdasarkan landasan teori dan tindakan-tindakan yang telah dilakukan. Pada aline ini ditulisakan pula dugaan yang mungkin terjadi setelah dialakukan tindakan-tindakan tiap-tiap siklus.
           Untuk lebih jelasnya di sini akan diberikan contoh sederhana :

           Pada kondisi awal peneliti belum mengguanaka metode X sehingga Y1 dan Y2  masih rendah. Rendahnya Y1 dan Y2 a dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang telah diakukan  diamanan a% siswa mendapat nilai dibawah KKM dan rata-rata nilai ulangan b,cd.  
 Agar Y1 dan Y2 meningkat peneliti merasa perlu melakukan tindakan. Tindakan yang dilakukan adalah pemanfaatan metode X. Dalam pemanfaatan metode ini peneliti menggunakan dua tindakan dalam du siklus. Untuk siklus I dilakukan ....... . Sedang untuk siklus II  .............. .
           Berdasarkan kajian teori di atas dengan menggunakan tindakan I pada siklus I dharapakan terjadi peningkatan Y1 dan Y2. Pada siklus II peneliti melakuakan tindakan .... berdasarkan kajian teori diharapakn dapat meningkat hasilnya dibanding siklus I. Sehingga dengan dilakukannya siklus I dan II mak terjadi peningkatan Y1 dan Y1. Selanjutnya seteleha melakuakan tindakan pada tiap-tiap siklu dengan menggunakan metode X maka :
1.      diduga melalui  X dapat meningkatkan Y1
2.      diduga melalui X  dapat meningkatkan Y2
3.      diduga melalui x dapat meningkatkan Y1 dan Y2
Oh ya, bagi yang masih belum paham makhluk apa itu X, Y1 dan Y2 silakan klik di sini.  
D.     Hipotesis Tidakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara dari penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis tindakan pada PTK bukan merupakan hipotesis statistika. Untuk selanjutnya dalam menysusn hipotesis tindakan dengan mudah dapat kita gunakan teknik sebagai berikut :
1.      Dengan menyalin kalimat kerangka berpikir dengan menghilangkan kata diduga, sehingga dengan menggunakan kalimat kerangka berpikir di atas dapat disusun hipotessis :
a.       Melalui X dapat meningkatkan Y1
b.      Melalui X dapat meningkatkan Y2
c.       Melalui X dapat meningkatkan Y1 dan Y2
2.      Dengan menyalin kalimat rumusan masalah dengan menghilangkan kata “ apakah” dan tanda tanya.
Bagi yang belum mengetahui teknik penyusunan rumusan masalah dapat membaca di sini.
            Demikian sedikit tukar kawruh saya tentang teknik penulisan bab II. Tentunya tulisan ini bukanlah rujukan utama. Pembaca dapat mencari tulisan atau buku tentang penulisan bab II yang lebih lengkap. Namun demikian harapan saya tulisan ini dapat bermanfaat bagi guru yang akan mencoba ber-PTK- ria. Selamat ber-PTK semoga sukses. Amin.

(Disarikan dari Diklat PTK yang diselenggarakan oleh MGMP Matematika Kabupaten Banyumas Minggu, 6 maret 2011 dengan Nara Sumber Bapak DR.Mulyadi HP, Widyaiswara Utama dari LPMP Jawa Tengah )

6 comments:

  1. Akhirnya saya bisa ketemu juga web yang menjelaskan semuanya kebanyakan contoh ptk nya aja pak.

    ReplyDelete
  2. Trims atas kunjungan, syukur jika bermanfaat.

    ReplyDelete
  3. numpang pak..mau jadikan tulisan bpk sbg referensi sy..
    kebtulan lg butuh banyak Referensi untuk buat PTK..
    Oy..salam kenal jg pak...sy Muh. Ali,n kbtuln jg Guru di Salah Satu SD di Makassar..
    Smg tulisannya lebih banyak lgi yah
    wassalam

    ReplyDelete
  4. Silakan Pak, Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  5. kepingin ada referensi penulisan pembuatan alat peraga.. ada gak ya.???

    ReplyDelete
  6. Sangat membantu dan memberi inspirasi. Terima kasih atas catatanya.

    Salam...

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar di sini. Apabila komentar membutuhkan suatu jawaban, maka saya akan segera menjawabnya. Terima kasih.