Saturday, 11 June 2011

AH YANG LAINNYA JUGA BEGITU !

Ada  yang mau  meniru kelakuan binatang ini ?
  Seorang Ayah yang membawa keluarganya jalan-jalan naik mobil begitu melihat lampu merah baru menyala langsung tancap gas lewat begitu saja. Melihat tindakan ayahnya sang anak langsung menegur , "lho, lampu merah kok jalan terus yah ". Mendengar teguran anaknya si ayah menjawab dengan santainya, "Ah, yang lainnya juga begitu ! ". Sambil berucap demikian sia Ayah menunjuk beberapa pengendara motor dan sepeda yang juga melanggar lampu merah. Mendengar jawaban Ayahnya Anak tersebut hanya mengangguk-angguk dan bergumam, "Oooh ... ".Selanjutnya Ibu si anak dengan santainya membuang bungkus makanan dari  sela  jendela mobil. Melihat kejadian itu si Anak menegur ibunya untuk tidak membuang samapah di sembarang temapat. Dengan tenang si Ibu menjawab " Ah, yang lainnya juga begitu ", sambil menunjuk banyaknya samaph berserakan di tengah jalan. Kembali si Anak bergumam " Oooh ... ".



  Keesokan hari sang Anak bersorak-sorak kegirangan di depan Ayahnya. Melihat tingkah anaknya tersebut si Ayah keheranan. "Ada apa ?, kok begitu gembira kamu hari ini ". Sambil menyerahkan kertas ulangan hasil ulangan matematika anak tersebut berseru " aku dapat nilai sepuluh yah !". " Dapat nilai sepuluh ? ", kata ayah setengah tidak percaya,mengingat hasil ulangan matematika anaknya selama ini selalu mendapat nilai di bawah nilai  7.
"Bagaimana kamu bisa mendapat nilai sempurna, tadi malam kamu kan hanya main game saja ".
Dengan gesit si anak menjawab, "Tadi waktu ulangan kan bisa lihat pekerjaan Dio yang duduk depan aku, Dio itu jago matematika lho yah ! ". " Jadi kamu nyontek ?! " kata si Ayah dengan penuh kecewa. "Ah yang lainnya juga begitu ", kata sang Anak dengan tanpa dosa.

Tanpa disadari kita sebagai orang tua memberi contoh yang kurang baik. Kita melakukan pelanggaran atau perbuatan tidak terpuji berdasarkan apa yang telah dilakukan kebanyakan orang.
  Apa yang telah dilakukan banyak orang bukanlah landasan kita untuk menirunya. Apa yang telah dilakukan banyak orang belum tentu mempunya nilai kebenaran.Hal inilah yang memunculkan tindakan kejahatan atau kecurangan yang dilakukan secara berjamaah. Dengan melihat apa yang telah dilakuakan oleh sebagian besar orang atau kelompok maka terjadi replikasi tindakan oleh orang atau kelompok lain.Demikian di dunia pendidikan, tindakan kecurangan pada UN terjadi juga sering terjadi dengan menyandarkan apa yang telah dilakuakan oleh sekolah lain. Kasus terakhir di jawa timur diaman siswa SD yang mengikuti UN melakukan tindakan nyontek secara berjamaah dengan guru sebagai imamnya. Yang lebih tragis pelapor tindakan "nyontek berjamaah" justru mendapat teror dari wali murid dan terancam diusir dari tempat tinggalnya. Menyedihkan.
Mungkin saja tindakan para wali murid didasasari pada kenyataan bahwa yang melakukan "Nyontek berjamaah" bukan hanya sekolah tempat anaknya bersekolah karena sekolah yang lain juag melakukan tindakan  yang sama. Ah, yang lainnya juga begitu !. demikian mungkin yang ada dalam pikiran para orang tua. Kenapa mesti diributkan ?.

Di kalangan elit politik dan penguasa tindakan korupsi  berjamaah dilakukan bisa jadi karena tindakan tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan didasari pada elit politik atau pengausa sebelumnya.
  Kalau para elit politik atau penguasa banyak melakuakan tindakan yang kurang terpuji bukan berarti kita layak mencontohnya. Tindakan yang kurang terpuji memang sering mudah menginspirasi kita untuk menirunya. Ah yang lainnya juga begitu !.  Nha lho.. .!

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar di sini. Apabila komentar membutuhkan suatu jawaban, maka saya akan segera menjawabnya. Terima kasih.