Wednesday 28 December 2011

TEKNIK PENULISAN BAB IV LAPORAN PTK


Bab IV merupakan bab yang muncul pada penulisan laporan PTK. Boleh dikatakan bab ini inti dari laporan PTK.Mengapa ?. Karena pada bab ini diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan.Di sini peneliti diharapkan memberi gambaran utuh tentang pelaksanaan PTK . Bagi pengunjung yang ingin belum membaca  teknik penulisan PTK bab III, silakan klik di sini
Adapun kerangka penulisan pada bab IV adalah sebagai berikut :
  1. Deskripsi Kondisi Awal
  2. Deskripsi Hasil Siklus I
1.   Perencanaan Tindakan
2.   Pelaksanaan Tindakan
3.   Hasil Pengamatan
4.   Refleksi
  1. Deskripsi Hasil Siklus II
1.   Perencanaan Tindakan
2.   Pelaksanaan Tindakan
3.   Hasil Pengamatan
4.   Refleksi

  1. Pembahasan
  2. Hasil Tindakan

Sebagai contoh pengembangan kerangka di atas di ambil PTK dengan judul  “ Upaya Peningkatan Kreatifitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui pemanfaatan Alat peraga  Kelas ... SMP ... pada Semester ... Tahun ....”
Untuk selanjutnya Kreatifitas disebut variabel Y1 dan Hasil Belajar Y2 .Sedang  pemanfaatan alat peraga disebut variabel X.
A.  Deskripsi Kondisi Awal
Pada bagian ini diuraikan kondisi awal sebelum dilakukan tindakan. Adapun hal yang perlu dituliskan adalah :
1.     Kreatifitas Belajar Matematika ( Y1 )
Dituliskan kondisi awal kreatifitas belajar siswa sebelum dilakukan tindakan. Kondisi ini dapat dilihat pada Bab I tentang latar belakang masalah. Untuk mudahnya dapat dengan meng-copy paste bagian tersebut. Tentu saja dengan penambahan seperlunya.
2.     Hasil Belajar Matematika ( Y2 )
Sebagaimana pada kondisi awal tentang kreatifitas belajar, pada bagian ini juga mendeskripsikan  kondisi awal dalam hal ini hasil belajar siswa. Dengan mengacu pada Bab I tentang latar belakang masalah terkait hasil belajar maka bagian tersebut dapat di-copy paste-kan di bagian ini.
Pada bagian dapatb juga disertakan tabel atau grafik yang mendukung.
B.  Deskripsi Hasil Siklus I
Di sini peneliti menuliskan deskripsi kegiatan penelitian pada siklus I.Dari perencanaan hingga refleksi sesuai dengan siklus pada PTK.  Adapun teknik penulisan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.     Perencanaan Tindakan
Pada bagian ini ditulisakan rencana tindakan pada saat tindakan di kelas.Untuk mudahnya dapat dilakukan copy paste RPP yang telah dibuat. Mengapa demikian ?. Karena RPP yang dibuat tentunya juga merupakan rencana tindakan yang akan dilakukan. Tentu saja tidak semua bagian RPP kita ambil. Adapun  bagian yang perlu dimunculkan adalah :
a.      Perencanaan apersepsi
b.      Perencanaan Kegiatan Inti
c.      Kegiatan Penutup
2.     Pelaksanaan Tindakan
Untuk pelaksanaan tindakan harus menggambarkan kenyataan yang ada pada saat pelaksanaan tindakan di kelas. Tentu saja pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana tindakan yang telah dirancang. Adapun yang perlu diuraikan pada bagian ini adalah :
a.     Pelaksanaan Apersepsi
Diuraikan bagaimana kegiatan apersepsi dilakukan dan apa saja yang terjadi.Jika ada foto yang mendukung dapat disertakan sebagai pelengkap.
b.    Pelaksanaan Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti inilah peneliti akan banyak menguraikan tentang tindakan apa saja yang telah dilakukan dan bagaimana dampak dari tindakan pada siswa. Sekali lagi di sini peneliti menguraikan kondisi obyektif dari situasi yang ada. Tentu saja adanya foto yang menggambarkan kegiatan yang telah dilakukan akan sangat bagus jika disertakan.
c.     Pelaksanaan Kegiatan Penutup
Pelaksanaan kegiatan penutup diuraikan sesuai dengan rencana yang ada. Adapun jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat perlu dijelaskan di sini. Pada bagian ini jika ada foto yang mendukung juga dapat ditambahkan.
3.     Hasil pengamatan
Untuk menguraikan hasil pengamatan peneliti perlu mengacu pada lembar observasi yang telah diisi oleh peneliti maupun guru mitra. Adapun uraian hasil pengamatan ditekankan pada data hasil pengamatan Y1 ( kreatifitas belajar ) dan Y2 ( hasil belajar siswa ).
a.     Data Kreatifitas Belajar Matematika
Dideskripsikan hasil pengamatan atau observasi tentang kreatifitas belajar matematika berdasarkan lembar observasi yang telah diisi.Lembar observasi yang telah diisi tidak perlu dimunculkan di sini cukup sebagai lampiran, tentu saja setelah ditanda tangani oleh observer dan peneliti. Karena Y1 merupakan data kulitatif maka  jika peneliti ingin menyajikannya dalam bentuk grafik maka perlu dibuat lembar observasi yang mengkonversikan data kualitatif ke bentuk data kuntitatif.  Pada bagian ini penambahan foto bisa dilakukan, tentu saja foto yang sesuai dengan deskripsi yang dituliskan.
b.    Data Hasil Belajar Matematika
Sebagaiamana saat mendeskripikan Kreatifitas Belajar di sini untuk mendeskripsikan hasil belajar uga mengacu hasil hasil observasi. Adapun hasil observasi di sini bukan dari pengamatan tetapi hasil tes belajar siswa. Tes yang dilakukakn dapat berupa kuis atau tes kecil maupun ulangan harian. Untuk ulangan harian sebaiknya dilaksanakan untuk satu Kompetensi Dasar ( KD ). Karena data yang diperoleh adalah data kuantitatif maka akan lebih baik jika data juga disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.
4.     Refleksi
Untuk uraian yang berkaitan dengan refleksi  mengacu pada  hasil pengamatan. Karena hasil pengamatan mendeskripiskan  pada data tentang kreatifitas belaar dan hasil belajar maka refleksi juga menguraikan data tersebut.
a.     Refleksi Kreatifitas Belajar Matematika
Untuk menguraikan refleksi hasil tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel seperti contoh berikut ini .
No
Kondisi Awal
Siklus I
Refleksi
1




2



3
Masih banyak siswa yang pasif




Sebagian besar siswa tidak berani bertanya


Kreatifitas siswa dalam belajar masih rendah
Siswa yang pasif agak banyak



Sebagian siswa tidak berani bertanya



Kreatifitas belajar siswa dalam belaar agak tinggi
Dibandingkan kondisi awal yang masih banyak siswa yang pasif setelah tindakan siswa yang pasif menadi agak banyak
Kondisi awal sebagian besar siswa tidak berani bertanya setelah tindakan siklus I sebagian siswa tidak berani bertanya
Terjadi peningkatan kretaifitas dalam belajar dari kondisi awal rendah setelah tindakan siklus I menjadi agak tinggi.
Penulisan refleksi tidak harus dalam bentuk tabel, bisa juga dalam bentuk narasi.Jika data berbentuk kualitatif seperti data tentang hasil belajar di atas maka akan lebih baik jika dikonversi dalam bentuk data kulitatif. Misalkan data di atas dapat dikonversi dalam bentuk persentase sehingga akan memudahkan jika disajikan dalam bentuk grafik.

b.    Refleksi Hasil Belajar Matematika
Di sini diberikan contoh refleksi yang disaikan dalam bentuk tabel. Namun refleksi dituliskan di bawah tabel. Hal ini dilakukan karena pada kolom refleksi biasanya perlu uraian yang relatif banyak.
No
Kondisi Awal
 Siklus I
1

2
3
Ulangan harian Kondisi awal Nilai  terendah 40
Nilai tertinggi 61
Nilai rerata 47
Ulangan harian pada siklus I terendah 67

Nilai tertinggi 78
Nilai rerata 60
            Dari tabel di atas yang memuat hasil belajar kondisi awal dan siklus I dapat dibuat refleksi sebagai berikut :
1)      Terjadi kenaikan nilai terendah dari 40  menadi 67. naik 67,5 %
2)      Nilai tertinggi semula 61 menjadi 78 naik sebesar 27,87 %
3)      Nilai rerata kondisi awal 47 menjadi 60 naik sebesar 27,66 %
C.  Deskripsi Hasil Siklus II
Untuk teknik menguraikan deskripsi siklus II sama dengan menguraikan deskripisi siklus I, tentu saja didasarkan pada data yang diperoleh pada saat tindakan di siklus II. Adapun untuk refleksi Y1 dan Y2 yang dikomparasikan ( dibandingkan ) adalah siklus I dan siklus II
D.  Pembahasaan
Pada bagian pembahasan diuraikan refleksi dari kondisi awal sampai kondisi akhir dalam hal ini siklus II. Selanjutnya pembahasan dapat diuraikan seperti berikut.
1.     Kreatifitas Belajar Matematika
No
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II (Kondisi Akhir )
Refleksi
1


2
Masih banyak siswa yang pasif

.......................................
Siswa yang pasif agak banyak


......................................
Siswa yang pasif  sedikit


.......................................
Siswa yang pasif berkurang dari banyak menjadi sedikit

Dari tabel di atas dapat disimpulkan  melalui pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa. Hal ini dapat dilihat pada kondisi awal siswa yang pasil masih banyak sedangkan pada kondisi akhir siswa yang pasif menjadi sedikit. dst.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa terkait dengan data kualitatif dapat dikonversi sebagai data kuantitatif.Untuk selanjutnya data kuantitatif tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik. Dengan di sisipkannya grafik akan mempermudah dalam melihat terjadinya kenaikan data dari kondisi awal sampai kondisi akhir.
2.     Hasil Belajar Matematika
No
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II (Kondisi Akhir )
Refleksi
1


2
Ulangan harian Kondisi awal Nilai  terendah 40

.......................................
Ulangan harian pada siklus I terendah 67

......................................
Ulangan harian pada siklus II terendah 71

.......................................
Nilai terendah meningkat dari 40 menadi 71

( Berdasarkan  tabel di atas dapat disisipkan grafiknya )
Dari tabel di atas dapat disimpulkan :
Melalui pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar dari kondisi 47 menjadi 66 terjadi kenaikan sebesar 40,43 %. ..... dst. 
E.  Hasil Tindakan
Uraian pada hasil tindakan dapat diambil dari refleksi pada bagian pembahasan. Misalnya :
Dari pembahasan hasil penelitian di atas dapat diperoleh hasil tindakan sebagai berikut :
1.     Melalui pemanfaatan alat peraga ( X ) dapat meningkatkan kreatifitas belajar matematika (Y1) bagi siswa ....... dari kondisi awal kreatifitas belajar matematika rendah ke kondisi akhir kreatifitas belajar tinggi.
2.     Melalui pemanfaatan alat peraga (X) dapat meningkatkan hasil belajar matematika (Y2) bagi siswa ...... dari kondisi awal rata-rata 47 ke kondisi akhir  menjadi 66 naik 40,43 %.
3.     Melalui pemanfaatan alat peraga (X) dapat meningkatkan kreatifitas belajar matematika (Y1) dan hasil belajar matematika (Y2) bagi siswa ........ 

Demikian yang bisa dapat bagikan untuk rekan-rekan guru tersayang. Wheleh tersayang !. Semoga bermanfaat. Bagi yang belajar lebih lanjut tentang teknik penulisan PTK silakan klik di sini. Tentu masukan dan saran dari pengunjung sangat saya harapkan. Oke selamat mencoba. Oh salam buat teman dan keluarga.

 ( Dirangkum dari hasil pelatihan penulisan PTK kegiatan BERMUTU MGMP Matematika dengan narasumber Dr. Mulyadi HP. Widyaiswara Utama LPMP Jawa Tengah. Rabu 30  November  2011 ) 






1 comment:

  1. Setelah mencari contoh pembahasab bab 4, ini yang paling sip. Trms ya postnya

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar di sini. Apabila komentar membutuhkan suatu jawaban, maka saya akan segera menjawabnya. Terima kasih.