Bagi kaum Humanis Romantik, pendidikan mempunyai makna yang luas.Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang.Pendidikan adalah pengalaman belajar. Dalam hal ini pendidikan didefinisikan sebagai seluruh pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya.Dalam pengertian yang maha luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung seumur hidup.
Kaum Humanis Romantik mengecam praktik penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Menurut pendapat mereka praktek pendidikan sekolah mengakibatkan dehumanisasi, atau pengikisan nilai-nilai kemanusiaan peserta didik. Sekolah terasing dari kehidupan nyata. Keberadaan guru yang cenderung otoriter mengakibatkan terhambatnya perkembanagan individu secara optimal.
Salah satu tokoh humanis Romantik yang paling radikal dalam mengecam praktik pendidikan di sekolah adalah Ivan Illich. Melalui bukunya yang berjudul “ Deschooling Society “ (Masyarakat Tanpa Sekolah), ia mengkritik habis-habiasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dan pendapatnya yang cukup mengusik para praktisi pendidikan di sekolah adalah peniadaan sekolah di masyarakat. Adapaun alasan yang ia kemukakan dianataranya, sekolah mengasingkan peserta didik terhadap kehidupan di sekitarnya, sekolah tidak menjamin peserta didik untuk mendapat pendidikan secara bebas, sekolah kurang memberi ruang bagi berkembangnya kepribadian peserta ddidk untuk tumbuh dan berkmbang sesuai dengan potensinya.
Ivan Illich berpendapat untuk memperoleh hasil belajar melalui tumbuh di sekeliling orang-orang yang mempunyai ketrampilan dan nilai-nilai yang dapat dijadikan contoh. Anak-anak menghadapi kawan-kawan yang menantangnya untuk bernalar, bersaing, bekerjasama, dan memperoleh pengertian. Sumber belajar bagi anak menurut ia adalah, benda-benda contoh-contoh,kawan-kawan sebaya dan orang-orang tua yang mampu mebimbing.Jadi menurutnya sekolah sebagai penyelenggara pendidikan secara formal yang dilengkapai dengan seperangkat kurikulum wajib yang harus disajikan oleh guru agar anak dengan usia tertentu dapat menguasinya tidak diperlukan. Sekolah justru akan mematikan kebebasan anak dalam belajar. Sekolah dengan pengaturan yang ketat dalam waktu, tempat, bentuk kegaiatan dan tujuan belajar bukanlah tempat yang baik, karena mengekang kebebasan.
Pendapat kaum humanis romnatik khususnya Ivan Illich tentunya tidak sepenuhnya benar. Sekolah tetap diperlukan agar pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tingkat kemampuan anak dalam menerima ilmu pengetahuan yang diperlukannya. Sekolah menyediakan berbagai macam penegetahuan yang dibutuhkan anak dalam mengahadap tantangan-tanatangan yang dihadapinya dalam kehidupan. Adanya praktik otoriter oleh guru dalam penyelenggaraan pendidikakan di sekolah merupakan kasus, yang tidak dapat ddigunakan untuk menggeneralisasi..Memang sampai saat ini tidak semua anak dapat menikmati pendidikan yang di selenggarakan di sekolah, namun demikian anak tersebut dapat memperoleh pendidikan melalui jalur non formal baik yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swadaya masyarakat.
Tampaknya kritik pedas Ivan Illich terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah perlu dijawab dengan berbagai perbaikan pendidikan di Sekolah. Munculnya para guru yang lebih demokratis dan memberi ruang bagi berkembangnya kepribadian peserta didik perlu selalu di dorong. Sekolah yang lebih humanis dimana siswa tidak lagi terasing oleh kehidupan di sekitarnya perlu dikembangkan.
sekolah yang baik adalah yang membebaskan. murid bukan sebuah gelas kosong yang harus diisi dengan air. murid serupa pohon, pohon yang terus tumbuh lalu berbuah. guru yang baik serupa petani, bukan pengisi gelas.
ReplyDeleteinformasi yang bermanfaat sekali pak. terima kasih
Terima kasih atas komentarnya. Mimpi sekolah tanpa diskriminasi dan yang membebaskan sehingga siswa mamapu berkembang sesusai potensinya tampaknya perlu diperjuangkan.
ReplyDelete