Bab IV merupakan bab yang muncul pada penulisan laporan PTK. Boleh dikatakan bab ini inti dari laporan PTK.Mengapa ?. Karena pada bab ini diuraikan hasil
penelitian yang telah dilakukan.Di sini peneliti diharapkan memberi gambaran utuh tentang pelaksanaan PTK . Bagi pengunjung yang ingin belum membaca teknik penulisan PTK bab III, silakan klik di sini
Adapun kerangka penulisan pada bab IV adalah
sebagai berikut :- Deskripsi Kondisi Awal
- Deskripsi Hasil Siklus I
1.
Perencanaan Tindakan
2.
Pelaksanaan Tindakan
3.
Hasil Pengamatan
4.
Refleksi
- Deskripsi Hasil Siklus II
1.
Perencanaan Tindakan
2.
Pelaksanaan Tindakan
3.
Hasil Pengamatan
4.
Refleksi
Sebagai
contoh pengembangan kerangka di atas di ambil PTK dengan judul “ Upaya Peningkatan Kreatifitas dan Hasil
Belajar Matematika Siswa melalui pemanfaatan Alat peraga Kelas ... SMP ... pada Semester ... Tahun
....”
Untuk
selanjutnya Kreatifitas disebut variabel Y1 dan Hasil Belajar Y2 .Sedang pemanfaatan alat peraga disebut variabel X.
A. Deskripsi
Kondisi Awal
Pada
bagian ini diuraikan kondisi awal sebelum dilakukan tindakan. Adapun hal yang
perlu dituliskan adalah :
1. Kreatifitas
Belajar Matematika ( Y1 )
Dituliskan
kondisi awal kreatifitas belajar siswa sebelum dilakukan tindakan. Kondisi ini
dapat dilihat pada Bab I tentang latar belakang masalah. Untuk mudahnya dapat
dengan meng-copy paste bagian
tersebut. Tentu saja dengan penambahan seperlunya.
2. Hasil
Belajar Matematika ( Y2 )
Sebagaimana
pada kondisi awal tentang kreatifitas belajar, pada bagian ini juga mendeskripsikan
kondisi awal dalam hal ini hasil belajar
siswa. Dengan mengacu pada Bab I tentang latar belakang masalah terkait hasil
belajar maka bagian tersebut dapat di-copy
paste-kan di bagian ini.
Pada
bagian dapatb juga disertakan tabel atau grafik yang mendukung.
B. Deskripsi
Hasil Siklus I
Di
sini peneliti menuliskan deskripsi kegiatan penelitian pada siklus I.Dari perencanaan
hingga refleksi sesuai dengan siklus pada PTK.
Adapun teknik penulisan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Perencanaan
Tindakan
Pada
bagian ini ditulisakan rencana tindakan pada saat tindakan di kelas.Untuk
mudahnya dapat dilakukan copy paste RPP
yang telah dibuat. Mengapa demikian ?. Karena RPP yang dibuat tentunya juga
merupakan rencana tindakan yang akan dilakukan. Tentu saja tidak semua bagian
RPP kita ambil. Adapun bagian yang perlu
dimunculkan adalah :
a. Perencanaan
apersepsi
b. Perencanaan
Kegiatan Inti
c. Kegiatan
Penutup
2. Pelaksanaan
Tindakan
Untuk
pelaksanaan tindakan harus menggambarkan kenyataan yang ada pada saat
pelaksanaan tindakan di kelas. Tentu saja pelaksanaan tindakan mengacu pada
rencana tindakan yang telah dirancang. Adapun yang perlu diuraikan pada bagian
ini adalah :
a. Pelaksanaan
Apersepsi
Diuraikan
bagaimana kegiatan apersepsi dilakukan dan apa saja yang terjadi.Jika ada foto
yang mendukung dapat disertakan sebagai pelengkap.
b. Pelaksanaan
Kegiatan Inti
Pada
kegiatan inti inilah peneliti akan banyak menguraikan tentang tindakan apa saja
yang telah dilakukan dan bagaimana dampak dari tindakan pada siswa. Sekali lagi
di sini peneliti menguraikan kondisi obyektif dari situasi yang ada. Tentu saja
adanya foto yang menggambarkan kegiatan yang telah dilakukan akan sangat bagus
jika disertakan.
c. Pelaksanaan
Kegiatan Penutup
Pelaksanaan
kegiatan penutup diuraikan sesuai dengan rencana yang ada. Adapun jika terjadi
hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat perlu dijelaskan di
sini. Pada bagian ini jika ada foto yang mendukung juga dapat ditambahkan.
3. Hasil
pengamatan
Untuk
menguraikan hasil pengamatan peneliti perlu mengacu pada lembar observasi yang
telah diisi oleh peneliti maupun guru mitra. Adapun uraian hasil pengamatan
ditekankan pada data hasil pengamatan Y1 ( kreatifitas belajar ) dan Y2 ( hasil
belajar siswa ).
a. Data
Kreatifitas Belajar Matematika
Dideskripsikan
hasil pengamatan atau observasi tentang kreatifitas belajar matematika
berdasarkan lembar observasi yang telah diisi.Lembar observasi yang telah diisi
tidak perlu dimunculkan di sini cukup sebagai lampiran, tentu saja setelah
ditanda tangani oleh observer dan peneliti. Karena Y1 merupakan data kulitatif
maka jika peneliti ingin menyajikannya
dalam bentuk grafik maka perlu dibuat lembar observasi yang mengkonversikan
data kualitatif ke bentuk data kuntitatif. Pada bagian ini penambahan foto bisa dilakukan,
tentu saja foto yang sesuai dengan deskripsi yang dituliskan.
b. Data
Hasil Belajar Matematika
Sebagaiamana
saat mendeskripikan Kreatifitas Belajar di sini untuk mendeskripsikan hasil
belajar uga mengacu hasil hasil observasi. Adapun hasil observasi di sini bukan
dari pengamatan tetapi hasil tes belajar siswa. Tes yang dilakukakn dapat
berupa kuis atau tes kecil maupun ulangan harian. Untuk ulangan harian sebaiknya
dilaksanakan untuk satu Kompetensi Dasar ( KD ). Karena data yang diperoleh
adalah data kuantitatif maka akan lebih baik jika data juga disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik.
4. Refleksi
Untuk
uraian yang berkaitan dengan refleksi
mengacu pada hasil pengamatan.
Karena hasil pengamatan mendeskripiskan
pada data tentang kreatifitas belaar dan hasil belajar maka refleksi
juga menguraikan data tersebut.
a. Refleksi
Kreatifitas Belajar Matematika
Untuk
menguraikan refleksi hasil tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel seperti
contoh berikut ini .
No
|
Kondisi
Awal
|
Siklus
I
|
Refleksi
|
1
2
3
|
Masih
banyak siswa yang pasif
Sebagian
besar siswa tidak berani bertanya
Kreatifitas
siswa dalam belajar masih rendah
|
Siswa
yang pasif agak banyak
Sebagian
siswa tidak berani bertanya
Kreatifitas
belajar siswa dalam belaar agak tinggi
|
Dibandingkan
kondisi awal yang masih banyak siswa yang pasif setelah tindakan siswa yang
pasif menadi agak banyak
Kondisi
awal sebagian besar siswa tidak berani bertanya setelah tindakan siklus I
sebagian siswa tidak berani bertanya
Terjadi
peningkatan kretaifitas dalam belajar dari kondisi awal rendah setelah
tindakan siklus I menjadi agak tinggi.
|
Penulisan
refleksi tidak harus dalam bentuk tabel, bisa juga dalam bentuk narasi.Jika data
berbentuk kualitatif seperti data tentang hasil belajar di atas maka akan lebih
baik jika dikonversi dalam bentuk data kulitatif. Misalkan data di atas dapat
dikonversi dalam bentuk persentase sehingga akan memudahkan jika disajikan
dalam bentuk grafik.
b. Refleksi
Hasil Belajar Matematika
Di
sini diberikan contoh refleksi yang disaikan dalam bentuk tabel. Namun refleksi
dituliskan di bawah tabel. Hal ini dilakukan karena pada kolom refleksi
biasanya perlu uraian yang relatif banyak.
No
|
Kondisi
Awal
|
Siklus I
|
1
2
3
|
Ulangan
harian Kondisi awal Nilai terendah 40
Nilai
tertinggi 61
Nilai
rerata 47
|
Ulangan
harian pada siklus I terendah 67
Nilai
tertinggi 78
Nilai
rerata 60
|
Dari tabel di atas yang memuat hasil
belajar kondisi awal dan siklus I dapat dibuat refleksi sebagai berikut :
1) Terjadi
kenaikan nilai terendah dari 40 menadi
67. naik 67,5 %
2) Nilai
tertinggi semula 61 menjadi 78 naik sebesar 27,87 %
3) Nilai
rerata kondisi awal 47 menjadi 60 naik sebesar 27,66 %
C. Deskripsi
Hasil Siklus II
Untuk
teknik menguraikan deskripsi siklus II sama dengan menguraikan deskripisi
siklus I, tentu saja didasarkan pada data yang diperoleh pada saat tindakan di
siklus II. Adapun untuk refleksi Y1 dan Y2 yang dikomparasikan ( dibandingkan )
adalah siklus I dan siklus II
D. Pembahasaan
Pada
bagian pembahasan diuraikan refleksi dari kondisi awal sampai kondisi akhir
dalam hal ini siklus II. Selanjutnya pembahasan dapat diuraikan seperti
berikut.
1. Kreatifitas
Belajar Matematika
No
|
Kondisi
Awal
|
Siklus
I
|
Siklus
II (Kondisi Akhir )
|
Refleksi
|
1
2
|
Masih
banyak siswa yang pasif
.......................................
|
Siswa
yang pasif agak banyak
......................................
|
Siswa
yang pasif sedikit
.......................................
|
Siswa
yang pasif berkurang dari banyak menjadi sedikit
|
Dari
tabel di atas dapat disimpulkan melalui
pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa. Hal ini
dapat dilihat pada kondisi awal siswa yang pasil masih banyak sedangkan pada
kondisi akhir siswa yang pasif menjadi sedikit. dst.
Sebagaimana
telah dikemukakan sebelumnya bahwa terkait dengan data kualitatif dapat
dikonversi sebagai data kuantitatif.Untuk selanjutnya data kuantitatif tersebut
dapat disajikan dalam bentuk grafik. Dengan di sisipkannya grafik akan
mempermudah dalam melihat terjadinya kenaikan data dari kondisi awal sampai
kondisi akhir.
2. Hasil
Belajar Matematika
No
|
Kondisi
Awal
|
Siklus
I
|
Siklus
II (Kondisi Akhir )
|
Refleksi
|
1
2
|
Ulangan
harian Kondisi awal Nilai terendah 40
.......................................
|
Ulangan
harian pada siklus I terendah 67
......................................
|
Ulangan
harian pada siklus II terendah 71
.......................................
|
Nilai
terendah meningkat dari 40 menadi 71
|
(
Berdasarkan tabel di atas dapat
disisipkan grafiknya )
Dari
tabel di atas dapat disimpulkan :
Melalui
pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar dari kondisi
47 menjadi 66 terjadi kenaikan sebesar 40,43 %. ..... dst.
E. Hasil
Tindakan
Uraian
pada hasil tindakan dapat diambil dari refleksi pada bagian pembahasan.
Misalnya :
Dari
pembahasan hasil penelitian di atas dapat diperoleh hasil tindakan sebagai
berikut :
1. Melalui
pemanfaatan alat peraga ( X ) dapat meningkatkan kreatifitas belajar matematika
(Y1) bagi siswa ....... dari kondisi awal kreatifitas belajar matematika rendah
ke kondisi akhir kreatifitas belajar tinggi.
2. Melalui
pemanfaatan alat peraga (X) dapat meningkatkan hasil belajar matematika (Y2)
bagi siswa ...... dari kondisi awal rata-rata 47 ke kondisi akhir menjadi 66 naik 40,43 %.
3. Melalui
pemanfaatan alat peraga (X) dapat meningkatkan kreatifitas belajar matematika
(Y1) dan hasil belajar matematika (Y2) bagi siswa ........
Demikian yang bisa dapat bagikan untuk rekan-rekan guru tersayang. Wheleh tersayang !. Semoga bermanfaat. Bagi yang belajar lebih lanjut tentang teknik penulisan PTK silakan klik di sini. Tentu masukan dan saran dari pengunjung sangat saya harapkan. Oke selamat mencoba. Oh salam buat teman dan keluarga.
( Dirangkum dari hasil pelatihan penulisan PTK kegiatan BERMUTU MGMP Matematika dengan narasumber Dr. Mulyadi HP. Widyaiswara Utama LPMP Jawa Tengah. Rabu 30 November 2011 )
Setelah mencari contoh pembahasab bab 4, ini yang paling sip. Trms ya postnya
ReplyDelete