Monday 24 October 2011

TEKNIK PENULISAN BAB III PTK

    1. Pada bab ini peneliti perlu menguraikan sub bab yang terkait dengan :
                 A.  Seting  Penelitian
             B.Subyek dan Obyek Penelitian
                 C. Sumber Data
             D. Teknik dan Alat Pengumpul     Data
             E.Validasi Data
             F.Analisi Data
             G.Indikator Kinerja
                                                                                H. Prosedur Tindakan
      Selanjutnya akan diuraikan teknik penyusunan untuk tiap-tiap sub bab di atas.
      A.   Seting  Penelitian
      Seting penelitian terdiri dari waktu penelitian dan tempat penelitian.
      1.       Waktu Penelitian
      Pada bagian ini diuraikan waktu penelitian mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai dengan penyusunan laporan yang sudah disempurnakan. Sebuah PTK wajarnya dilakukan satu penelitian dalam satu semester. Menjadi  tidak wajar dalam satu semester  dapat melakukan penelitian lebih dari satu penelitian meskipun hal itu bisa saja terjadi. Untuk itu seting waktu penelitian umumnya dalam waktu enam bulan. Dalam enam bulan dapat diuraikan langkah-langkah yang akan dilakukan. Misalnya penelitian dilkukan pada semester dua yang diwali pada bulan Januari maka dapat diuraikan :
      Januari            :   Penyusunan proposal  dan Penyusunan Instrumen Penelitian
      Februari          :  Pengumpulan data dengan melakukan tindakan pada siklus I
      Maret             : Pengumpulan data dengan melakukan tindakan pada siklus II
      April               : Analisis data yang telah dikumpulkan pada siklus I dan siklus II
      Mei                : Pembahasan dan diskusi terkait hasil analisis data sebagai bentuk validasi. Tentu saja agar hasil penelitian lebih  teruji maka perlu dibuat laporan sementara untuk diseminarkan.Selanjutnya masukan dari peserta seminra dapat digunakan untuk penyempurnaan laporan PTK.
         Juni                  : Penulisan laporan PTK yang telah disempurnakan.

Wednesday 19 October 2011

ANAK SAYA DIBERI NAMA ” GARENG”


Wayang Bang Rhoma Irama, "Terlalu!"
      Malam  itu anak saya meminta tanda tangan hasil ulangan tengah semester tengah semester yang  telah dilaksanakan. Saya kemudian melihat lembar demi lembar hasil ulangan  tersebut. Lega rasanya setelah melihat nilai yang dicapai. Lumayan, tidak terlalu mengecewakan, mengingat anak saya paling susah kalau diminta belajar. Dengan semangat saya tanda tangani lembar hasil ulangan. Namun saya agak kaget ketika akan menandatangani pada sebuah lembar hasil ulangan . Lho kok bisa ?. Ya bisa, lha wong pada lembar tersebut pada isian nama tertulis kata “gareng”.Tulisan itu menggunakan tinta merah dan terlihat rapi, pasti tulisan guru anak saya, demikian batin saya menebak. Saya tanyakan kepada anak saya , apakah lembar ulangan  tersebut miliknya . Anak saya mengiyakan, katanya karena lupa menulis nama maka sang guru menulis “gareng” pada isian nama.Benar kan?. Tampaknya anak saya tidak keberatan, dan menganggap itu sebagai bentuk hukuman atas kelalaian menulis nama. Namun demikian dalam hati saya agak sedikit dongkol. Masak nama anak saya yang diberikan dengan kenduri, bahkan menyembelih dua ekor kambing diganti dengan nama “Gareng” tanpa tumpeng tanpa bubur merah lagi. Gareng adalah tokoh punakawan berhidung bulat besar, tubuhnya pendek, tangannya “ceko”  kalau jalan miring  mirip kepiting. Asem tenan!. “ Aja Nesu ! “, ledek istri saya melihat wajah saya terlihat sewot. Padahal kalimat tersebut biasanya sering saya ucapkan untuk meredam kesewotan istri saya, sekarang malah berbalik. Hm, gantian ni ye !.  Dan sebagai bentuk protes ketidaksetujuan atas peng”Gareng”an nama anak saya, lembar ulangan tersebut tidak saya tanda tangani. Titik !!!.