Friday 30 September 2011

CONTOH LAPORAN PTK Peer Tutor Plus Startegy


LAPORAN AKHIR PENELITIAN






MENINGKATKAN PARTISIPASI  BELAJAR MATEMATIKA  DENGAN STRATEGI  PEMBELAJARAN  PEER TUTOR plus Strategy  PADA SISWA KELAS IX  SMP NEGERI 2 BATURRADEN
TAHUN PELAJARAN 2008/2009



HASIL PENELITIAN
 




Oleh :
AGUS SUWARNO, S. Pd
NIP. 19700823 199412 1 001
Guru Matematika
SMP Negeri 2 Baturraden

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS
SMP NEGERI 2 BATURRADEN
  PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2009

BAB  I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang  Masalah
Budaya belajar pada siswa SMP Negeri 2 Baturraden khususnya siswa kelas IX tergolong rendah. Hal ini dapat disimpulkan dari diskusi-diskusi kecil para guru pada saat jam istirahat. Para guru rata-rata mengeluhkan rendahnya kesadaran siswa untuk  mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas-tugas mandiri.Pada saat kegiatan belajar  di kelas sebagian besar siswa cenderung pasif. Hal ini juga terjadi pada kegiatan belajar mengajar matematika. Akibat dari kondisi  ini rata-rata prestasi belajar siswa menjadi rendah.
  Rendahnya motivasi belajar siswa khususnya pada siswa kelas IX berakibat pada hasil Ujian Nasional yang kurang memuaskan, bahkan tingkat kelulusan  kelulusan tiga tahun terakhir kurang dari 90%. Dari hasil Ujian Nasional dapat diketahui terdapat kesenjangan antara siswa yang bernilai rendah dan yang bernilai tinggi. Hal ini menununjukkan adanya ketidak merataan pemahaman materi pelajaran pada siswa.Pada siswa yang aktif relatif mendapat nilai yang tingi sedang pada siswa yang pasif rata-rata nilainya rendah.                                          

Hasil Ujian Nasional Siswa SMP Negeri 2 Baturraden
Dari Tahun Pelajaran 2005/2006 s.d 2007/2008
  

  Tahun Pelajaran
Mata Pelajaran

Rata-rata

%Kelulusan
B.Indonesia
B. Inggris
Matematika
I P A
2005 / 2006
7,65
5,47
5,44
­­_
6.19
60,98
2006 / 2007
7,58
5,31
5,71
­­–
6.20
83,25
2007 / 2008
7,14
5,05
5,33
5,71
5.81
83,00


Monday 19 September 2011

KEMBALIKAN TANGAN ADIK YAH !


Anak adalah buah hati kita janganlah tersakiti 
Pagi itu Pak Tedjo tampak asyik mengelap mobil baru di depan rumahnya. Mobil yang sebenarnya tidak kotor itu Ia lap berulang-ulang. Tampaknya Pak Tedjo tidak rela jika ada satu butir debupun menempel di badan mobilnya. Andai saja ada seekor lalat  yang hinggap di badan mobil itu mungkin akan tergelincir karena saking kinclongnya bodi mobil tersebut. Ya, Pak Tedjo baru saja membeli mobil baru. Mobil berwarna silver itu tampak menghiasi depan rumahnya, maklum garasinya belum jadi. Bahkan mobil tersebut belum keluar surat-suratnya sehingga belum bisa dikendarai di jalan raya.
Sejak kedatangan mobil itu Pak Tedjo mempunyai kebiasaan baru. Setiap pagi sebelum berangkat mengajar dan sore hari setelah pulang kerja Ia sibuk  mengelap mobil  kemudian dipandangi berlama-lama. Kebiasaan itu menggantikan kebiasaan lama yaitu, memandikan dan menyiapkan perlengkapan sekolah  putra semata wayangnya dan setelah pulang kerja  bercengkerama dengan putra tersayang yang masih duduk di TK . Kehadiran mobil baru itu cukup menyita perhatian Pak Tedjo sehingga mengubah seratus delapan puluh derajat kebiasaan lamanya.

Saturday 10 September 2011

PYGMALION EFFECT DALAM PEMBELAJARAN


 Kita Tidak Berharap Menjelma Menjadi Monster
 Sebuah penelitian dilakukan guna mengetahui  pengaruh persepsi dan ekspektasi seorang guru terhadap  prestasi belajar siswa . Pada  penelitian tersebut, awalnya seorang guru baru diberi tugas mengajar di sebuah kelas. Oleh pihak sekolah diberitahukan bahwa kelas yang akan diajar oleh guru tersebut adalah kelas unggulan, kelas yang terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi.

Sebagai orang guru baru tentunya merupakan sebuah penghargaan mendapat tugas di sebuah kelas unggulan. Guru tersebut merasa mendapat kesempatan emas . Selanjutnya sang guru tidak menyia-nyiakan tugas  itu dengan mengajar sebaik-baiknya. Dia mengajar dengan  persiapan yang matang dan metode yang bervariasi. Dia tidak ingin mengecewakan pihak sekolah atas kepercayaan yang telah diberikan. Prestasi yang tinggi menjadi pengharapannya dalam setiap kegiatan pembelajaran.Tentu saja sang guru tidak ingin siswa yang ,emurut informasi adalah siswa unggulan setelah dia ajar menjadi tidak lebih baik.