Sunday 27 February 2011

MASYARAKAT TANPA SEKOLAH

                  Bagi kaum Humanis Romantik, pendidikan mempunyai makna yang luas.Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang.Pendidikan adalah pengalaman belajar. Dalam hal ini pendidikan didefinisikan sebagai seluruh pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya.Dalam pengertian yang maha luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung seumur hidup.

Tuesday 15 February 2011

TEKNIK PENULISAN JUDUL PTK


  • Salah satu komponen paling utama dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah judul. Melalui judul pembaca dapat mengetahui garis besar dari peneliian yang dilakukan.Judul dapat menggambarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Untuk itu penulisan judul tidak kalah pentingnya dengan tindakan penelitian itu sendiri.
    Ada beberapa syarat penulisan judul sebuah PTK, namun di sini akan diberikan dua syarat utama penulisan judul PTK. Adapun kedua syarat tersebut adalah :
    a.Singkat, yang dimaksud di sini adalah :
    -Tidak mengulang-ulang kata
    -Kata yang digunakan hanya kata yang diperlukan saja.
    b.Jelas, Kejelasan pada judul ditunjukkan  :
                  1. Adanya Variabel masalah, masalah yang dimaksud adalah masalah yang ada pada                         siswa. Adapun contoh variabel masalah dalam PTK diantaranya :
    -Rendahnya minat belajar
    -Rendahnya keaktifan siswa
    -Rendahnya hasil belajar siswa
    -Rendahnya ketrampilan, dan sebagainya.
               2.Adanya variabel tindakan. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan    oleh             guru .Contoh  tindakan guru yang termasuk dalam variabel tindakan diantaranya :
    -Penerapan berbagai tindakan
    -Penerapan berbagai strategi
    -Penerapan berbagai metode
    -Penerapan berbagai teknik
    -Pemanfaatan media
    -Pemanfaatan alat peraga, dan sebagainya.
             3.Adanya subyek yang diteliti. Pada judul harus memuat subyek yang diteliti dalam hal ini                kelas siswa yang diteliti. Kelas yang diteliti pada judul hendaknya spesifik, hal dikarenakan         pada PTK kelas yang mendapatkan treatmen penelitian adalah hanya kelas yang bermasalah.
              Adanya tempat penelitian. Tempat penelitian harus di munculkan dalam judul PTK, tempat           yang dimaksud adalah sekolah obyek penelitan.
           4. Adanya waktu penelitian. Pada judul hendaknya waktu penelitian di tunjukkan dengan jelas,        pada semester berapa dan tahun pelajaran kapan.
          Dalam penulisan judul PTK hendaknya dihindari penggunaan kata-kata berikut ;
    Hubungan, penggunaan kata ini pada judul menunjukkan penelitian yang                                             dikakukan bukanlah PTK tetapi Penelitian Korelasional.
    Pengaruh, dengan menggunakan kata ini pada judul akan menunjukkan penelitian                               yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimental bukan PTK l.
    Bagaimana, kata ini digunakan untuk penelitian jenis deskriptif bukan pada PTK
     Contoh-contoh judul PTK :
    “ Pemanfaatan Alat Peraga untuk meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Baturraden Pada Semester Satu Tahun Pelajaran 2010/2011”

    “Upaya meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran Aritmetika Sosial Siswa kelas VII C SMP Ngeri 2 Baturraden,  Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010” 

    Demikian sedikit tukar kawruh dari saya dan semoga bermanfaat bagi rekan-rekan guru lainnya. Selamat mencoba ber-PTK semoga Sukses. Amin.

      (Disarikan dari Diklat PTK yang diselenggarakan oleh MGMP Matematika Kabupaten Banyumas dengan Nara Sumber Bapak Dr.Mulyadi HP, Widyaiswara dari LPMP Jawa Tengah )

Sunday 6 February 2011

SEKOLAH ADALAH SESAT ?

        Saat membuka halaman demi halaman buku yang berjudul “ BELAJAR GOBLOK DARI BOB SADINO “ , tulisan Dodi Mawardi, penulis menemukan sebuah tulisan yang memuat  pendapat Bob Sadino bahwa sekolah adalah sesat. Bagi beliau sekolah justru mencetak manusia-manusia yang penakut, kurang berani mengambil resiko. Sekolah mencetak para lulusan yang cenderung berpikir formal,terlalu banyak berteori kurang praktek. Sekolah dianggap mengajarkan peserta didik untuk cenderung  mengambil resiko yang paling kecil. Padahal dengan mengambil resiko yang kecil justru akan menjauhkan dari kesuksesan.
                Bagi Bob Hasan sekolah yang sebenarnya adalah sekolah di  jalanan”  sebutan untuk