Model CL tipe Jigsaw II ini dikenal juga Kelompok Ahli. Model ini dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang tak berstruktur (tidak saling berhubungan antar sub-sub materi).
Prosedur pelaksanaan Jigsaw mirip dengan STAD, cara menentukan skor individu dalam kelompok (nilai perkembangan) dan kriteria penghargaan kelompok sama dengan tipe STAD.
Menurut Slavin (1998), tipe Jigsaw terdiri 5 fase. Pembagian kelompok berdasarkan kriteria prestasi individu (dari ulangan sebelumnya atau pretest), gender, etnik dan ras. Tiap kelompok beranggotakan 2 – 4 orang. Kelompok Expert , jumlahnya disesuaikan dengan pokok bahasan materi yang dipelajari. Contoh, suatu topik/ pokok materi terdiri 4 sub pokok materi (pokok bahasan), maka kelompok expert jumlahnya juga 4.
Masing-masing kelompok expert beranggotakan wakil dari sejumlah kelompok belajar siswa.
Contoh : Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, maka dapat dibentuk menjadi 10 kelompok (Kelompok 1, 2, 3 ……10). Tiap kelompok terdiri 4 orang siswa. Setelah kelompok belajar terbentuk, guru membagikan LKS untuk dipela-jari bersama. Pada kegiatan ini, oleh Slavin disebut Fase 1 (Reading). Selanjutnya, anggota masing-masing kelompok tersebut berunding mem-bagi tugas untuk masuk ke kelompok expert. Misalnya, pokok materi ter-diri dari 4 sub pokok materi/ bahasan, maka dapat dibentuk sejumlah 4 kelompok expert (Expert A, B, C, D). Kemudian kelompok belajar tersebut berunding untuk menentukan satu orang siswa sebagai wakil dari kelom-pok belajar bergabung ke tiap kelompok expert A, B, C dan D, sesuai hasil perundingan. Jadi dalam kelompok expert masing-masing beranggotakan 10 orang siswa. Fase 2 (Expert Group Discussions) : Di dalam kelompok expert, siswa berdiskusi membahas dan memecahkan masalah atau soal yang terdapat dalam LKS. Setelah diskusi kelompok expert selesai, semua anggota kelompok expert kembali ke kelompok belajar semula. Fase 3 (Team reports) : Siswa yang ditunjuk sebagai wakil kelompok belajar di kelompok expert menjelaskan kepada teman-temannya se kelompok. Demikian juga teman dari expert yang lain menjelaskan kepada teman- teman sekelompok tentang apa yang dibahas dan dikerjakan selama di dalam kelompok expert. Pada saat diskusi expert inilah, guru dapat mem-berikan bimbingan, validasi materi dan jawaban siswa dari masing-masing expert. Fase berikutnya Fase 4 (Assessment) : Guru mengadakan kuis yang harus dikerjakan oleh siswa secara individual. Hasilnya berupa nilai individu anggota kelompok. Fase 5 (Team recognition) : Guru bersama siswa menghitung perubahan nilai awal (base score) siswa dengan nilai hasil kuis secara individual menggunakan Tabel 1 (lihat Tabel Nilai Peng-hargaan Kelompok STAD dan Jigsaw). Kemudian nilai semua siswa ang-gota masing-masing kelompok dijumlahkan dan dirata-rata, maka akan diperoleh nilai antara 5 – 30 sebagai nilai kelompok. Untuk menentukan predikat kelompok, gunakan Tabel 2 Penghargaan Kelompok, caranya sama seperti penghargaan kelompok pada model tipe STAD.
Persiapan Guru :
1. Menyiapkan bacaan (LKS)
2. Kalau kegiatan expert berupa praktik atau demonstrasi, maka guru menyiapkan alat/ bahan
3. Menyiapkan instrumen untuk kuis
4. Menyiapkan tabel nilai pengamatan psikomotor dan sikap.
5. Menyiapkan tabel rekapitulasi nilai individu dikonversi ke nilai penghar-gaan kelompok (lihat lampiran)
6. Menyiapkan tabel rekapitulasi rerata nilai kelompok
7. Menyediakan tanda penghargaan/ sertifikat untuk kelompok
Tabel 1 : Nilai Penghargaan Kelompok (Penghitungan skor Perkembangan)
NO | SKOR TES | NILAI PERKEMBANGAN |
1. | Lebih dari 20 poin di atas skor awal | 30 |
2 | Sama atau hingga 10 poin di atas skor awal | 20 |
3 | Sepuluh hingga satu poin di bawah skor awal | 10 |
4 | Lebih dari 10 poin di bawah skor awal | 5 |
Tabel 2 : Perolehan Skor dan Predikat Tim Tipe STAD dan Jigsaw
NO | PREDIKAT TIM | RATA-RATA SKOR |
1 | Super Team | 25 - 30 |
2 | Great Team | 20 - 24 |
3 | Good team | 15 - 19 |
SELAMAT MENCOBA, SEMOGA BERHASIL !
SUMBER :
MODUL SOSIALISASI MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI LPMP JAWA TENGAH, TANGGAL 20 - 23 DESEMBER 2004